Segala
puji bagi Allah swt. yang telah menurunkan air hujan ke muka bumi. Sehingga
kita bisa merasakan nikmatnya dingin dan kesejukan. Mudah-mudahan musibah
banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia khususnya di Jakarta
bisa membuat kita semakin sadar untuk bersyukur kepada Allah swt. Ternyata
sesuatu yang sering kita gunakan pun tidak selamanya bisa membawa kenyaman pada
diri kita jika jumlahnya terlalu banyak. Dan Allah swt. yang Maha tau seberapa
besar jumlah air yang kita butuhkan. Hari ini kita diberikan pelajaran untuk
senantiasa proporsional dalam menggunakan sesuatu.
Hingga
hari ini, bangsa kita tampaknya tidak berhenti diuji oleh Allah swt. dengan
berbagai macam musibah dan kesempitan. Mungkin Allah swt. sedang melihat
seberapa besar tingkat kesabaran rakyat Indonesia dan upaya bangsa ini untuk
menaikkan level ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, Ujian itu akan berbanding
lurus dengan level keimanan dan ketakwaan seseorang. Semakin baik seseorang
maka cobaannya juga semakin besar. Seperti Pohon, semakin tinggi pohon maka
semakin deras pula angin yang berhembus.
Sesungguhnya
Allah swt. telah memperingatkan kepada kita semua bahwasannya tidak akan
menimpa suatu musibahpun di muka bumi ini kecuali karena ulah tangan perbuatan
manusia itu sendiri. Hal Itu merupakan bukti yang nyata bahwasanya Allah swt.
itu Maha Adil. Kemaksiatan yang dilakukan oleh satu orang akan dibalas kepada
orang tersebut meskipun sekecil biji sawi. Kemaksiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang juga akan dibalas kepada Sekelompok orang tersebut. Tidak
hanya di akhirat, di duniapun jg bisa dirasakan.
Jikalau
kita melihat keberadaan bangsa-bangsa Lalu yang telah Allah swt ciptakan, maka
kita akan temui seberapa banyak Allah swt. telah meluluhlantakan umat-umat yang
tidak mau beriman KepadaNya. Padahal Allah saw. Telah menurunkan Nabi dan Rasul
sebagai peringatan untuk mereka, tapi karena mereka ingkar maka Allah swt. gulung
mereka dengan banjir besar, gempa bumi, angin yang kencang, hujan batu, dan lain sebagainya dan Allah swt. gantikan
dengan peradaban dunia yang baru.
Pada
setiap peradaban itu Allah swt. turunkan sosok-sosok manusia sebagai simbol dan
menjadi pelajaran bagi kita untuk hari ini. Ada sosok yang baik, ada sosok yang
buruk. Ada sosok yang taat ada sosok yang ingkar. Ada Nabi nabi nuh dan
beberapa kerabatnya yang beriman kepada Allah swt,ada kaum yang ingkar. Ada
Musa juga ada fir’aun. Ada Muhammad juga ada kaum kafir quraisy, yahudi dsb.
Semuanya seolah seperti sebuah skenario yang Allah swt. telah gambarkan di muka
bumi ini. Selalu saja ada pertarungan antara yang haq dengan yang bathil.
Semoga Allah swt. menggolongkan kita dalam kelompok manusia yang Allah swt.
ridhoi.
Pertanyaan
yang pertama adalah, Mengapa Allah swt. menimpakan laknatNya di dunia secara
berjamaah kepada suatu kaum? Sebenarnya Allah swt. telah memberikan ganjaran
kepada orang-orang secara individu, mungkin melalui sakit, harta yang diambil
Allah swt., ketidaktenangan hati, dsb. Namun ketika sebuah kezoliman itu telah
merajalela dan terorganisir maka Allah swt. akan luluhlantakkan semuanya. Termasuk untuk orang-orang yang
apatis terhadap kemaksiatan yang terang-terangan di masyarakat. Tidak mau
memberikan nasehat, dan justru ikut mendukung kemaksiatan yang dilakukan.
Oleh
karena itu, Kualitas bangsa ini tidak hanya ditentukan oleh satu orang
presiden, gubernur ataupun walikota. Bangsa ini juga tidak hanya diukur dari
seberapa banyak jumlah Para sarjana, akademisi, ustadz, ilmuwan, Guru, Polisi,
dsb. Namun, bangsa kita jadi begini karena akumulasi dari antar generasi yang
membentuk kita menjadi seperti ini. Prestasi bangsa ini brgantung dari seluruh
komponen bangsa ini. Dari pemimpin sampai ke anggota, dari pemerintah sampai ke
rakyat. Jika semuanya cerdas dan shaleh maka insyaAllah negara ini akan menjadi
negara yang disebut baldatun thayibatun warobbun ghofur.
Negara
indonesia bisa merdeka juga bukan karena darah satu orang, bukan karena
keringat satu orang, bukan karna harta satu orang, dan bukan karena perjuangan satu orang. Namun bangsa ini bisa merdeka
karena Ridho Allah swt. dan pengorbanan jiwa raga seluruh rakyat Indonesia.