Akhir-akhir ini di media kita sangat sering mendengar berita
tentang kekerasan, perlawanan, tindakan anarkis, aksi yang merusak, demonstrasi
yang merugikan pihak lain dsb. Kejadian-kejadian seperti ini sangat sering
menghiasi layar kaca televisi kita, media-media cetak dan elektronik. Seakan
semua menjadi hal yang biasa terjadi. Dan tak jarang hal-hal yang
dipertontonkan tersebut menjadi inspirasi bagi sekelompok orang yang merasa
dirugikan untuk mengikuti aksi yang sama di daerah yang lain di Indonesia.
Pagi ini kita mendengar aksi kekerasan yang terjadi di
negeri kita tercinta tentang sengketa tanah yang berujung bentrok, demonstrasi
mobil-mobil dinas pemerintah, kekerasan suporter bola, aksi protes minimarket
yang menjamur, geng motor yang sangat meresahkan warga dan banyak lagi
aksi-aksi lainnya.
Jika kita mencoba untuk mencermati atas apa yang dilakukan
sebenarnya tidak semua aksi itu salah ataupun buruk. Positifnya adalah aksi itu
merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan kepada khalayak bahwasannya ada
sesuatu yang kurang dan harus didukung. Yang menjadi permasalahan adalah
kekerasan dan merugikan pihak yang lain.
Butuh dukungan dari semua pihak agar kekerasan bisa
diminimalisir dan konflik-konflik yang membuat gerah bangsa ini bisa sedikit
reda. Semoga para pihak yang merasa dirugikan dapat berbesar hati dan pihak
yang dianggap merugikan bisa belajar dari aksi protes orang lain. Bagi
Pemerintah dapat lebih mencermati mana hal-hal yang memang perlu untuk
diberikan porsi yang lebih melalui konsep keadilan. Masyarakat umum juga
hendaknya tidak terprovokasi oleh kondisi yang ditampilkan. Hal ini kita
lakukan agar kita bisa berfikir jernih atas semua peristiwa yang terjadi.
Tak dapat dipungkiri bahwasanya aksi yang sering terjadi
dilatarbelakangi oleh suatu proses yang dinamakan demokrasi. Semua punya hak untuk
bersuara, dan semua punya hak untuk berekspresi. Kita berharap bahwa proses
demokrasi adalah proses yang mendewasakan bukan proses yang saling menjatuhkan
dan menyakiti. Kita ambil contoh, bagi perokok semua orang bebas untuk merokok
karena itu bagian dari kebebasan. Tapi di sisi lain lebih banyak lagi
orang-orang yang menginginkan untuk menghirup udara bebas. Bagi warga
ahmadiyah, mereka merasa memiliki hak untuk mengembangkan ajarannya dengan
mendompleng dalam wadah islam dan menjadi pemeluk yang sah di Indonesia. Di
sisi lain hal ini sangat melukai umat islam karena ajaran tersebut keluar dari
akidah yang sah. Dan umat islam memiliki hak untuk membubarkan ajaran
ahmadiyah.
Memang seperti itulah kenyataannya di negeri ini. Cukup
kompleks dan beragam sebanyak keberagaman budaya dan warna yang ada di
Indonesia. Pesannya singkat, kita boleh berbeda karena perbedaan itu adalah
anugrah dan rahmat dari Allah swt. Tapi semoga kita tidak salah langkah dalam
menyikapi perbedaan itu. Carilah sikap yang terbaik dalam menghadapi permasalahan
yang ada dengan sebisa mungkin tidak mengaburkan hukum Allah swt. dan tidak
menyakiti perasaan orang lain.

pendidikan sopan santun harus kita ajarkan kepada anak2 sejak dini
BalasHapussalam sukses,
judi bola online | agen sbobet indonesia