This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 17 Januari 2013

Seni membangun bangsa (Bagian 1)


Segala puji bagi Allah swt. yang telah menurunkan air hujan ke muka bumi. Sehingga kita bisa merasakan nikmatnya dingin dan kesejukan. Mudah-mudahan musibah banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Indonesia khususnya di Jakarta bisa membuat kita semakin sadar untuk bersyukur kepada Allah swt. Ternyata sesuatu yang sering kita gunakan pun tidak selamanya bisa membawa kenyaman pada diri kita jika jumlahnya terlalu banyak. Dan Allah swt. yang Maha tau seberapa besar jumlah air yang kita butuhkan. Hari ini kita diberikan pelajaran untuk senantiasa proporsional dalam menggunakan sesuatu.

Hingga hari ini, bangsa kita tampaknya tidak berhenti diuji oleh Allah swt. dengan berbagai macam musibah dan kesempitan. Mungkin Allah swt. sedang melihat seberapa besar tingkat kesabaran rakyat Indonesia dan upaya bangsa ini untuk menaikkan level ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, Ujian itu akan berbanding lurus dengan level keimanan dan ketakwaan seseorang. Semakin baik seseorang maka cobaannya juga semakin besar. Seperti Pohon, semakin tinggi pohon maka semakin deras pula angin yang berhembus.

Sesungguhnya Allah swt. telah memperingatkan kepada kita semua bahwasannya tidak akan menimpa suatu musibahpun di muka bumi ini kecuali karena ulah tangan perbuatan manusia itu sendiri. Hal Itu merupakan bukti yang nyata bahwasanya Allah swt. itu Maha Adil. Kemaksiatan yang dilakukan oleh satu orang akan dibalas kepada orang tersebut meskipun sekecil biji sawi. Kemaksiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang juga akan dibalas kepada Sekelompok orang tersebut. Tidak hanya di akhirat, di duniapun jg bisa dirasakan.

Jikalau kita melihat keberadaan bangsa-bangsa Lalu yang telah Allah swt ciptakan, maka kita akan temui seberapa banyak Allah swt. telah meluluhlantakan umat-umat yang tidak mau beriman KepadaNya. Padahal Allah saw. Telah menurunkan Nabi dan Rasul sebagai peringatan untuk mereka, tapi karena mereka ingkar maka Allah swt. gulung mereka dengan banjir besar, gempa bumi, angin yang kencang, hujan batu,  dan lain sebagainya dan Allah swt. gantikan dengan peradaban dunia yang baru.

Pada setiap peradaban itu Allah swt. turunkan sosok-sosok manusia sebagai simbol dan menjadi pelajaran bagi kita untuk hari ini. Ada sosok yang baik, ada sosok yang buruk. Ada sosok yang taat ada sosok yang ingkar. Ada Nabi nabi nuh dan beberapa kerabatnya yang beriman kepada Allah swt,ada kaum yang ingkar. Ada Musa juga ada fir’aun. Ada Muhammad juga ada kaum kafir quraisy, yahudi dsb. Semuanya seolah seperti sebuah skenario yang Allah swt. telah gambarkan di muka bumi ini. Selalu saja ada pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Semoga Allah swt. menggolongkan kita dalam kelompok manusia yang Allah swt. ridhoi.

Pertanyaan yang pertama adalah, Mengapa Allah swt. menimpakan laknatNya di dunia secara berjamaah kepada suatu kaum? Sebenarnya Allah swt. telah memberikan ganjaran kepada orang-orang secara individu, mungkin melalui sakit, harta yang diambil Allah swt., ketidaktenangan hati, dsb. Namun ketika sebuah kezoliman itu telah merajalela dan terorganisir maka Allah swt. akan luluhlantakkan  semuanya. Termasuk untuk orang-orang yang apatis terhadap kemaksiatan yang terang-terangan di masyarakat. Tidak mau memberikan nasehat, dan justru ikut mendukung kemaksiatan yang dilakukan.

Oleh karena itu, Kualitas bangsa ini tidak hanya ditentukan oleh satu orang presiden, gubernur ataupun walikota. Bangsa ini juga tidak hanya diukur dari seberapa banyak jumlah Para sarjana, akademisi, ustadz, ilmuwan, Guru, Polisi, dsb. Namun, bangsa kita jadi begini karena akumulasi dari antar generasi yang membentuk kita menjadi seperti ini. Prestasi bangsa ini brgantung dari seluruh komponen bangsa ini. Dari pemimpin sampai ke anggota, dari pemerintah sampai ke rakyat. Jika semuanya cerdas dan shaleh maka insyaAllah negara ini akan menjadi negara yang disebut baldatun thayibatun warobbun ghofur.

Negara indonesia bisa merdeka juga bukan karena darah satu orang, bukan karena keringat satu orang, bukan karna harta satu orang, dan bukan karena  perjuangan  satu orang. Namun bangsa ini bisa merdeka karena Ridho Allah swt. dan pengorbanan jiwa raga seluruh rakyat Indonesia. 

Sabtu, 12 Januari 2013

Hidayah itu hak Allah swt.



Maha Suci Allah swt. yang telah memberikan kita sebuah nikmat terindah dalam hidup kita yakni nikmat hidayah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan untuk senantiasa istiqomah di jalanNya. Mungkin kita pernah membaca riwayat-riwayat tentang hamba-hamba Allah swt. yang awalnya begitu kokoh dalam ketakwaan dan kesholehannya namun berakhir dengan kegagalan untuk istiqomah dalam akhir hidupnya. Sebaliknya, mungkin kita juga pernah mendengar kisah-kisah tentang orang yang selalu berbuat kerusakan selama hidupnya, namun di akhir kisah hidupnya Allah swt.  berikan cahaya dalam kematiannya dengan bertaubat.

Kebesaran Allah swt. atas hidayah yang diberikan kepada manusia menunjukkan bahwasannya manusia itu begitu kecil dan lemah. Sedikitpun manusia tidak berdaya merubah apapun yang ditetapkan oleh Allah swt. barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah swt. maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah swt. maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk.

Jikalau kita coba menilik kembali atas apa-apa yang telah diusahakan oleh manusia maka ketahuilah bahwasannya sedikitpun manusia tidak dapat menggeser keinginan Allah swt. Sekuat apapun manusia itu mencoba untuk merubah sesuatu jika Allah swt. tidak mengizinkan maka tidak akan pernah sesuatu itu terjadi. Kita ambil contoh seorang mubaligh ataupun da’i, jikalau Allah swt. tidak ridho dengan seseorang untuk diberikan petunjuk maka sehebat apapun seorang da’i tersebut menyampaikan risalah rasulullah saw. Tidak akan merubah orang lain.

Ada juga kisah tentang orang alim yang sering dizalimi dan dianiaya oleh orang terdekatnya. Namun, orang alim tersebut dengan sederhana hanya berdoa kepada Allah swt. supaya orang yang menganiaya dirinya itu diberikan petunjuk dan dibukakan pintu hatinya. Dan ternyata doa itu dikabulkan oleh Allah swt. hingga orang zalim tersebut pun merubah dirinya dan menjadi orang baik.

Hidayah itu merupakan rahasia Allah swt. Hal yang perlu kita ingat adalah bahwasannya kehadiran kita di dunia ini merupakan ladang ujian untuk meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Bukan berarti kita tidak butuh seorang ustadz. Untuk berceramah, atau seorang guru untuk mendidik, dan petugas-petugas lainnya yang menjaga pos-pos dalam hidup ini. Namun, hal utama yang harus kita fahami dibalik itu semua bahwasannya ada campur tangan Allah swt. terhadap semua peristiwa yang terjadi di muka bumi.

Bagi seorang ulama marilah terus tetap semangat untuk berdakwah. Bagi para guru terus tetap mengabdi untuk kecerdasan anak-anak bangsa. Bagi pak polisi terus tetap mulia dengan mengatur kemanan negara. Dan semuanya untuk masing-masing profesi yang Allah amanahkan. Tetap berbuat baik dan istiqomah dijalan-Nya. Semoga Allah swt. mengkaruniakan kita SyurgaNya di akhirat kelak atas usaha maksimal yang kita lakukan.

Bagi yang telah menjadi orang baik sejak kecil bersyukurlah pada Allah swt. yang telah memberikan kita keistimewaan. Mungkin kita menjadi seperti ini berkat keridhoan Allah swt. atas orangtua kita yang selalu bersabar atas kenakalan kita saat kecil,doa para tetangga kita dulu yang pernah kita zalimi, atau guru-guru yang sering kita lawan.

Bagi orang-orang yang masa lalunya kelam, bersyukurlah kepada Allah swt. karena tlah memberikan kita hidayah sehingga kita bisa lebih bermanfaat hari ini. Mungkin kita menjadi baik seperti saat ini berkat doa orang-orang yang pernah kita sakiti agar kita jadi anak yang baik. Doa para pengemis yang kita lempari koin kepadanya dengan kasar, doa orang-orang shaleh yang pernah kita zalimi, doa pembantu kita yang sering kia bentak, dan semua harapan orang lain terhadap diri kita. Maka dari itu, jangan sia-siakan hidayah yang Allah swt. berikan itu.

Bagi yang masih menjalani hidup dengan keburukan bersyukurlah kepada Allah swt. karena kita masih diberikan kesempatan hidup sampai dengan hari ini. Jemputlah hidayah Allah swt. Minimal, mari kita niatkan dan tanamkan kepada diri kita bahwasannya kita harus menjadi orang yang baik. Mudah-mudahan Allah swt. memberikan hidayah dan keistiqomahan kepada kita semua.

Rabu, 09 Januari 2013

Sahabat Syurgaku


Dalam setiap episode kehidupannya, Allah swt. selalu menitipkan orang-orang luar biasa yang menemani kehidupan kita. Ada ayah, ada ibu, saudara-saudara kita, dan sahabat-sahabat terbaik kita. Mereka yang selalu mewarnai kehidupan kita. Ada rasa bahagia dan senang bersama, sedih dan susah bersama, berjuang dan berbagi bersama dan banyak hal yang menghiasi hidup kita bersama mereka. Sebuah karunia Allah swt. yang sangat besar yang patut untuk kita syukuri.

Namun, ada hal yang harus siap kita hadapi. Bahwasannya setiap adanya pertemuan tentu akan ada perpisahan sebagaimana Allah swt. menciptakan segala sesuatunya dalam dua kutub. Ada kalanya mungkin kita pernah merasakan pertemuan yang penuh dengan kehangatan dan berakhir dengan kegetiran. Ada kalanya pertemuan di awal yang terjadi begitu menyakitkan dan diakhiri dengan kerinduan yang sangat mendalam. Semuanya adalah rahasia Allah swt. yang sama-sama kita tunggu. Mudah-mudahan setiap pertemuan dan perpisahan itu dihiasi dengan kebahagian dan keridhoan.

Dalam hidup ini mungkin kita telah berjumpa dan bersahabat dengan banyak orang dari setiap episode kehidupan yang kita jalani. Sebut saja teman SD kita, teman SMP, SMA, Kuliah, teman kerja, organisasi, tetangga dan kerabat kita. Semuanya pasti berbeda dan tentu ada keindahan pribadinya masing-masing. Sungguh sangat nikmat pertemuan dan kehangatan ukhuwah itu.

Saudaraku, sungguh ukhuwah itu indah. Dan Ukhuwah itu hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang memiliki semangat persaudaraan yang tinggi. Menjunjung tinggi hak-hak persamaan dibandingkan perbedaan. Setiap tutur kata yang terucap selalu bisa diterima dengan baik. Saran yang menyakitkan bisa diterima jadi evaluasi, saran yang baik menjadi penambah semangat hidup.

Saudaraku, jangan pernah sia-siakan sahabatmu hari ini, jangan lupakan sahabatmu yang kemarin, dan songsonglah sahabatmu yang akan datang. Karena semua orang yang pernah kita kenal adalah sahabat terbaik kita yang telah Allah swt. titipkan. Pautkan hati kita kepada Allah swt. dan kemudian bersahabatlah. Niscaya akan Allah swt. gabungkan kita dengan sahabat-sahabat syurga.

Senin, 07 Januari 2013

Menjadi kaya dengan bersyukur


Maha suci Allah swt. yang tlah mengkaruniakan kita kekayaan hati dan jiwa sehingga kita menjadi pribadi yang menawan dengan senantiasa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah swt. Semoga Allah swt. selalu mencukupkan kehidupan kita di dunia ini.

Hidup ini terkadang sering diidentikkan dengan suatu proses yang sifatnya sangat hedonistik. Hidup dengan kekayaan dan mencintai kesenangan praktis.Terserah apakah itu merupakan perbuatan yang benar-benar menenangkan hati ataupun tidak, yang penting  asalkan bisa hidup dengan banyak harta maka bahagia.
Tampaknya kita harus berani mengambil sikap dan mencermati kembali tentang hakikat dari sebuah kekayaan. Siapa diantara kita yang tidak ingin hidup kaya? Rasanya tidak ada yang tidak menginginkannya. Seolah itulah perhiasan yang terbaik di dunia ini. Padahal tidak selamanya kekayaan identik dengan kebahagiaan dan kesejukan hati.

Banyak orang yang memiliki harta yang berlimpah dengan rumah besar dan mobil mewahnya tapi tidak selalu menghasilkan kebahagiaan. Bahkan tak jarang harta-harta tersebut akan membawa kita pada rasa ketidaknyamanan. Waktu-waktu yang tersisa terkadang hanya lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan harta kita. Justru malah jadi tidak menikmati sesuatu yang kita dapatkan tersebut.

Ketahuilah saudaraku bahwasannya kunci sukses yang akan membuat diri kita kaya dan terus merasa kaya adalah dengan cara bersyukur. Orang-orang yang pandai bersyukur maka dalam setiap langkahnya selalu merasa cukup dan bahkan merasa diberikan bonus oleh Allah swt. Setiap gerak-gerik langkah yang dijalaninya selalu merasa bahwa Allah swt. memberikan kelebihan-kelebihan dalam dirinya.
Mari coba sejenak kita menghitung seberapa banyak nikmat dari Allah swt. yang hari ini kita konsumsi. Semuanya kita nikmati dengan gratis. Dari mulai kenikmatan hidup, kenikmatan melihat, kenikmatan mendengar, kenikmatan bernafas, dan banyak kenikmatan-kenikmatan lainnya yang kesemuanya itu tidak akan pernah didapat selain atas izin Allah swt.

Mengapa manusia jarang sekali merasa senang dengan bersyukur. Padahal syukur yang akan membuat hidup kita semakin lapang, fikiran kita semakin jernih, dan  hati kita yang semakin ikhlas. Hikmah lain yang kita dapatkan dengan bersyukur adalah syukur itulah yang membantu kita menyadarkan bahwasannya diri kita ini lemah dan penuh dengan kekurangan. Dengan bersykur kita dapat merendahkan diri kita di mata Allah swt. karena ternyata selama ini kita hidup di dunia tidak punya apa-apa dan akan dikembalikan dalam keadaan tidak memiliki apapun.

Pesannya, jangan pernah berhenti bersyukur. Karena syukurlah modal dasar kita untuk dapat menjadi pribadi yang kaya secara psikologis. Merasa cukup, merasa cukup, dan merasa cukup atas apa-apa yang Allah titipkan kepada kita.





Kamis, 03 Januari 2013

Belajar bersikap santun


Akhir-akhir ini di media kita sangat sering mendengar berita tentang kekerasan, perlawanan, tindakan anarkis, aksi yang merusak, demonstrasi yang merugikan pihak lain dsb. Kejadian-kejadian seperti ini sangat sering menghiasi layar kaca televisi kita, media-media cetak dan elektronik. Seakan semua menjadi hal yang biasa terjadi. Dan tak jarang hal-hal yang dipertontonkan tersebut menjadi inspirasi bagi sekelompok orang yang merasa dirugikan untuk mengikuti aksi yang sama di daerah yang lain di Indonesia.

Pagi ini kita mendengar aksi kekerasan yang terjadi di negeri kita tercinta tentang sengketa tanah yang berujung bentrok, demonstrasi mobil-mobil dinas pemerintah, kekerasan suporter bola, aksi protes minimarket yang menjamur, geng motor yang sangat meresahkan warga dan banyak lagi aksi-aksi lainnya.
Jika kita mencoba untuk mencermati atas apa yang dilakukan sebenarnya tidak semua aksi itu salah ataupun buruk. Positifnya adalah aksi itu merupakan sebuah upaya untuk memberitahukan kepada khalayak bahwasannya ada sesuatu yang kurang dan harus didukung. Yang menjadi permasalahan adalah kekerasan dan merugikan pihak yang lain.

Butuh dukungan dari semua pihak agar kekerasan bisa diminimalisir dan konflik-konflik yang membuat gerah bangsa ini bisa sedikit reda. Semoga para pihak yang merasa dirugikan dapat berbesar hati dan pihak yang dianggap merugikan bisa belajar dari aksi protes orang lain. Bagi Pemerintah dapat lebih mencermati mana hal-hal yang memang perlu untuk diberikan porsi yang lebih melalui konsep keadilan. Masyarakat umum juga hendaknya tidak terprovokasi oleh kondisi yang ditampilkan. Hal ini kita lakukan agar kita bisa berfikir jernih atas semua peristiwa yang terjadi.

Tak dapat dipungkiri bahwasanya aksi yang sering terjadi dilatarbelakangi oleh suatu proses yang dinamakan demokrasi. Semua punya hak untuk bersuara, dan semua punya hak untuk berekspresi. Kita berharap bahwa proses demokrasi adalah proses yang mendewasakan bukan proses yang saling menjatuhkan dan menyakiti. Kita ambil contoh, bagi perokok semua orang bebas untuk merokok karena itu bagian dari kebebasan. Tapi di sisi lain lebih banyak lagi orang-orang yang menginginkan untuk menghirup udara bebas. Bagi warga ahmadiyah, mereka merasa memiliki hak untuk mengembangkan ajarannya dengan mendompleng dalam wadah islam dan menjadi pemeluk yang sah di Indonesia. Di sisi lain hal ini sangat melukai umat islam karena ajaran tersebut keluar dari akidah yang sah. Dan umat islam memiliki hak untuk membubarkan ajaran ahmadiyah.

Memang seperti itulah kenyataannya di negeri ini. Cukup kompleks dan beragam sebanyak keberagaman budaya dan warna yang ada di Indonesia. Pesannya singkat, kita boleh berbeda karena perbedaan itu adalah anugrah dan rahmat dari Allah swt. Tapi semoga kita tidak salah langkah dalam menyikapi perbedaan itu. Carilah sikap yang terbaik dalam menghadapi permasalahan yang ada dengan sebisa mungkin tidak mengaburkan hukum Allah swt. dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

Jikalau hidup ini bisa indah dengan ketenangan  maka jangan memaksa diri kita untuk bersikap kasar atas sesuatu yang membuat tidak nyaman. Bagi yang merasa dirugikan sedikit bersabarlah dan terus berdoa untuk kebaikan bagi semuanya. Serta bagi yang merugikan belajarlah untuk tidak melukai perasaan orang lain.

Selasa, 01 Januari 2013

Berfikir positif, berfikir benar


Bersyukur kita kepada Allah swt. Yang telah memberikan keindahan dalam dunia ini. Dia ciptakan segala sesuatunya dengan penuh keberagaman supaya kita menyadari bahwasannya indah itu dapat dirasakan karena adanya perbedaan. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari setiap perbedaan-perbedaan yang Allah swt. Ciptakan.


Hidup ini memang penuh dengan problematika, siapapun manusia yang hidup di dunia ini pasti akan Allah titipkan problematika kehidupan. Dan memang seolah tugas hidup manusia adalah memindahkan satu permasalahan kepada permasalahan yang lainnya. Namun jangan terlalu  khawatir dengan yang namanya problematika dan permasalahan hidup. Sebab ia tak akan melebihi kapasitas si penerima problematika itu. Allah swt. Maha bijaksana dalam mengukur seberapa besar tingkat kemampuan hamba-hambanya dalam menerima ujian kehidupan.

Ada kalanya kita sering mengeluh dalam menjalani kehidupan ini. Seolah langit mau runtuh karena cobaan yang tidak pernah berhenti menerpa diri kita. Namun yakinlah bagi orang-orang yang beriman dan kuat keyakinannya kepada Allah swt. Mereka sadar bahwasannya segala sesuatu yang terjadi baik baginya. Cara berfikir orang beriman itu sederhana. Saat lapang ia bersyukur, dan saat sempit ia bersabar.

Keluh kesah dan rasa galaw yang terus menghampiri diri kita menunjukkan kelemahan kita dalam bertauhid kepada Allah swt. Padahal Allah swt. Telah menerangkan dalam firmanNya bahwa Allah swt. Selalu memberikan yang terbaik bagi kita dalam keadaan yang kita sukai maupun tidak kita sukai. Wa’asa antakrohu syai’a fahuwa khairulakum, wa’asa antuhibbu syai’a fahuwa syarrul lakum. Bisa jadi kita membenci sesuatu padahal baik untuk kita, dan bisa jadi kita mencintai sesuatu padahal buruk untuk kita. Kita punya harapan, dan Allah swt. Juga punya harapan. Tentu harapan Allah jauh lebih baik daripada yang kita harapkan. Maka bersiaplah untuk menghadapi segala sesuatunya baik yang cocok maupun yang tidak cocok.

Sudahlah, hidup ini sebenarnya begitu sederhana. Yang penting kita tetap meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar seraya bertawakal kepada Allah swt. Pada setiap episode kehidupannya. Yakinlah bahwa apapun hasil yang kita terima tidak akan pernah lepas dari genggaman Allah swt. Segalanya atas izin Allah swt.
 
inspired by : aa gym


Sang Penggenggam Semesta


Dialah Allah swt. yang Maha menggenggam langit dan bumi beserta seluruh isinya. Dialah yang Maha mengatur segala yang terjadi di muka bumi ini dengan kebesaranNya. dan Dialah yang menciptakan segala keindahan yang ada di dalamnya. 

Sebuah karunia yang sangat tak ternilai harganya Allah swt. telah memilih kita sebagai makhluknya yang menghiasi dunia ini dari sekian milyaran makhluk-makhluk yang Allah swt. ciptakan. Sungguh sangat hina bagi kita yang masih menyombongkan diri dihadapanNya.

Semoga Allah swt. menjadikan kita sebagai makhluknya yang terpelihara. Senantiasa menapaki jalan ini di atas keridhoanNya.